AWAS! TBC Masih Mengintai! : Sosialisasi TBC desa Karanglo, Klaten Selatan

AWAS! TBC Masih Mengintai! : Sosialisasi TBC desa Karanglo, Klaten Selatan
AWAS! TBC Masih Mengintai! : Sosialisasi TBC desa Karanglo, Klaten Selatan

Pemerintah Desa Karanglo menyelenggarakan sosialisasi TBC pada Kamis 11 Juli 2024. Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat lebih teredukasi dan mawas diri terhadap penyakit TBC dan penularannya. Materi sosialisasi disampaikan oleh pemegang program TBC dan penanggung jawab kesehatan lingkungan Puskesmas Klaten Selatan.

Apa TBC itu??

TBC merupakan penyakit kronis yang dapat menular dari satu orang ke orang di sekitarnya, disebabkan oleh bakteri/kuman Mycobacterium Tuberculosis. Penularan TBC terjadi sangat mudah melalui udara, dapat berasal dari percikan droplet saat berbicara, batuk atau bersin. 

TBC utamanya menyerang organ paru, namun TBC juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti selaput otak, kulit, tulang, kelenjar getah bening, dan lainnya ketika bakteri TBC keluar dari paru-paru melalui aliran darah. Kondisi ini disebut TBC Ekstra Paru.

Gejala Tuberkulosis (TBC) masih sering diabaikan oleh sebagian masyarakat. Banyak diantara kita masih menganggap remeh batuk dan tidak segera memeriksakan diri ketika batuk tidak sembuh-sembuh disertai dengan berat badan menurun drastis. Di Indonesia, kasus TBC masih menjadi masalah kesehatan yang belum terselesaikan.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sekitar 17 orang per jam meninggal dunia akibat TBC. Sehingga Penting bagi kita untuk mengetahui gejala penyakit TBC. Gejala TBC terdiri dari gejala utama dan gejala penyerta atau tambahan.

  1. Batuk menerus

Batuk merupakan gejala utama TBC, terutama batuk yang berlangsung terus menerus (kadang disertai dengan batuk berdahak atau batuk darah) tanpa mempertimbangkan durasi berapa lamanya. Batuk terjadi terus menerus karena adanya infeksi yang mengganggu jalannya pernapasan.

  1. Nafsu makan menurun

TBC bisa membuat seseorang tidak nafsu makan. Batuk yang terus-menerus bahkan bisa menyulitkan orang dengan TBC untuk menelan makanan. Selain itu, terdapat beberapa efek ketika pengobatan TBC, salah satunya gangguan nafsu makan dan masalah pencernaan.

  1. Penurunan berat badan

Asupan nutrisi pada pasien TBC yang tidak tercukupi dengan baik menyebabkan orang dengan TBC bisa kehilangan berat badan secara cepat dalam waktu singkat.

  1. Demam

Demam menandakan bahwa sistem imun sedang bereaksi melawan infeksi bakteri. Ini sebabnya orang dengan TBC sering merasakan demam dalam tahap awal masa infeksi aktif. Ciri TBC yang satu ini kemudian hilang dan timbul dalam beberapa waktu. Waspadai jika demam tidak kunjung sembuh lebih dari 2 minggu.

  1. Berkeringat di malam hari tanpa melakukan aktivitas

Salah satu gejala penyerta yang khas dari TBC adalah keringat berlebih di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan atau aktivitas. Ciri TBC ini biasanya juga diikuti dengan kondisi tubuh yang lemas dan mengalami nyeri di bagian otot dan sendi.

  1. Nyeri saat bernafas atau batuk

Perkembangan infeksi bakteri di paru menyebabkan terjadinya peradangan yang meningkatkan produksi lendir di paru. Penumpukan sel-sel mati di paru yang diakibatkan serangan bakteri TBC semakin menghambat keluar masuknya udara ke paru. Hal ini membuat dadak terasa nyeri saat bernafas atau batuk.

  1. Mudah lelah

TBC terjadi ketika daya tahan tubuh seseorang menurun. Akibat daya tahan tubuh yang lemah tersebut, badan akan terasa cepat lemas dan mudah lelah terus menerus. Namun dengan pengobatan yang disiplin, pasien TBC dapat sembuh dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa.

 

-SEF-

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0